METODE PELAKSANAAN PONDASI DALAM (REKAYASA PONDASI)
Latar belakang
Fungsi pondasi adalah sebagai
perantara untuk meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan
gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pendukung bangunan tersebut. Dalam teknik
pondasi kriteria tanah sesuai dengan kemampuan dalam menerima beban di atasnya
yaitu tanah baik bila tanah tersebut mempunyai kuat dukung tinggi dan sebagai
akibatnya penurunan yang terjadi adalah kecil. Pemilihan jenis pondasi
tergantung dari beban yang akan ditahan dan kedalaman lapisan tanah kerasnya.
Pada umumnya jenis pondasi dapat
digolongkan menjadi 2 tipe :
PONDASI DANGKAL
Pada pondasi tipe ini beban diteruskan oleh
kolom/tiang, selanjutnya diterima pondasi dan disebarluaskan ke tanah. Dasar
tanah yang menerima beban tidak lebih dari 1 sampai 2 meter dari permukaan
tanah. Disini tembok-tembok, kolom, maupun tiang bangunan berdiri dengan
pelebaran kaki diatas tanah dasar yang keras dan padat.
PONDASI
DALAM
Pada
pondasi tipe ini, beban diteruskan oleh kolom/tiang melalui perantaraan tumpuan
(poer pondasi, rooster kayu/balok kayu ataupun beton bertulang) yang
dipancangkan dalam tanah. Kedalaman tanah keras pada pondasi jenis ini mencapai
4 sampai 5 meter dari permukaan tanah.
MACAM
PONDASI DALAM:
- Pondasi tiang pancang (driven pile)
- Pondasi tiang franki (franki pile)
- Pondasi tiang bor (bored pile)
- Pondasi tiang injeksi (injection pile) dll
PONDASI TIANG BOR ( Bored Pile )
Pelaksanaan Pondasi Tiang Bor yaitu :
• Penggalian tanah
dengan cara dibor sesuai dengan diameter rencana pondasi dan kedalaman pondasi.
• Jika tanahnya mudah
runtuh dapat diberi chasing terlebih dahulu untuk menghindari longsornya
dinding lubang hasil pengeboran. Setelah chasing tertancap sisa lumpur dan
material yang lain yang ada di lubang pengeboran dipompa naik.
• Diberikan rangkaian
tulangan kedalam lubang.
• Dicor lubang tersebut
dengan beton segar.
Komentar
Posting Komentar